DREAMLAND, Tanah Impian

(before sunset)
Seperti kita ketahui, Indonesia memiliki beragam keindahan alam. Dari berbagai macam keindahan alam tersebut, salah satunya adalah Pantai Dreamland.
Dreamland atau lebih dikenal sebagai Pantai Dreamland merupakan salah satu pantai terindah di Bali selain Pantai Kuta. Pantai ini terletak di daerah Pecatu, sebuah daerah di bagian selatan Bali. Pantai yang terletak tidak jauh dari daerah Uluwatu di Pulau Dewata ini sudah sangat terkenal karena keindahannya. Keindahan dan kebersihan pantai menambah daya tarik pengunjung, bukan hanya dari dalam negeri tapi juga turis mancanegara. 
Kita mungkin bingung mengapa pantai ini disebut Dreamland? Pantai lainnya di Bali menggunakan nama lokal, sedangkan pantai yang satu ini menggunakan bahasa Inggris yaitu dreamland yang berarti tanah impian.
Ternyata ada asal-usulnya. Konon, pantai ini dinamakan Dreamland karena di wilayah Pecatu sempat akan dibangun salah satu kawasan pusat wisata terbesar dan terunik di Asia Tenggara. Selain itu, di sana juga akan dibangun resor superluks yang dipadukan dengan kawasan wisata yang menonjolkan keindahan dan keaslian alam serta pelestarian lingkungan hidup. Sebelumnya daerah ini adalah daerah tandus dan gersang.
Pada saat krisis moneter tahun 1998, mega proyek ini terbengkalai. Namun, karena penduduk setempat sangat berharap agar proyek ini selesai, dengan harapan mereka bisa beralih ke bisnis pariwisata dari pertanian, maka mereka menamakan tempat ini sebagai tanah impian yang dalam bahasa Inggris disebut dreamland. Sejak itulah kawasan ini dinamakan Dreamland.
Sewaktu Anda memasuki kawasan wisata Pantai Dreamland, mata Anda akan terpesona dengan keindahan pantai ini. Daerah yang berbukit dan bertebing membuat Anda melihat seolah-olah daerah pantai lebih rendah pada laut. Dreamland merupakan pantai yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi serta batu karang yang berukuran besar.
Sewaktu Anda menuruni bebatuan dan anak tangga menuju pantai ini, Anda akan terpukau dengan pemandangan tebing batu yang di atasnya terdapat padang rumput yang hijau yang cukup tinggi. Banyak wisatawan asing maupun lokal yang senang menikmati di daerah padang rumput itu.
Daerah Pantai Dreamland juga sangat memikat mata. Anda akan terpikat oleh hamparan pasir coklat keputihan yang bersih dengan celah karang yang terjal. Anda dapat menikmati keindahan matahari tenggelam atau sunset di area pantai sempit yang tepat berada di bawah dinding karang yang curam.
Laut di kawasan Dreamland juga memiliki ombak yang tinggi dan besar. Oleh karena itu, banyak peselancar senang berselancar di pantai ini. Dreamland juga menjadi salah satu tempat tujuan wisata surfing di Bali.
Dalam sebuah wacana yang beredar, Dreamland merupakan satu-satunya tempat di Bali yang akan menggunakan Hukum Internasional. Sehingga aturan yang berlaku di pantai ini lebih bebas. Pengunjung dapat mengkonsumsi alkohol ataupun para wanita dapat bertelanjang dada di pantai ini tanpa dikenai sanksi.

MEKARE-KARE, tradisi perang di Desa Tenganan

(persiapan sebelum mekare - kare)
Suatu pagi (1 Mei '10), ketika saya dan beberapa teman rider Suzuki Bandit mengunjungi desa Tenganan - Karangasem, terlihat puluhan massa berkumpul. Tertarik untuk melihat apa yang sedang berlangsung, kami pun menyempatkan bertanya apa yang sedang terjadi. Mereka pun menjawab sedang mempersiapkan perang. Hah...perang??? kaget juga kami mendengar jawaban tersebut. Namun, belum hilang rasa kaget tersebut, penduduk setempat langsung mengatakan bahwa perang tersebut bukanlah perang dalam artian yang sebenernya. Wuiiih....lega hati kami, soalnya udah terbanyang bakalan terjebak ditengah-tengah peperangan. Ternyata, pagi ini mereka sedang mempersiapkan prosesi adat setempat. Prosesi ini dilangsungkan untuk upacara terkait dengan aci sasih ketiga (penjelasan ada di paragraf selanjutnya) yang menurut tokoh masyarakat setempat bermakna sebagai tes psikologi bagi calon pemimpin di desanya. Tes ini diikuti oleh dua pemuda desa yang sudah terpilih dengan berbagai kriteria. Usai upacara ini,dua bulan kemudian (sekitar bulan Juli) digelar ngusaba sembah dengan tradisi uniknya megeret pandan (perang pandan). Dua pemuda ini nantinya akan bertarung diatas ring dengan bersenjatakan daun pandan yang berduri tajam. Pasti akan terjadi luka kan? namun mereka sudah menyiapkan ramuan antiseptik yang terbuat dari tanaman sejenis umbi-umbian. Proses ini merupakan tradisi untuk melatih fisik dan mental calon pemimpin.
Aci sasih ketiga ini dimaksudkan untuk memohon keselamatan dan ungkapan terima kasih kepada Hyang Maha Pengasih atas kemakmuran yang dilimpahkan ke desanya. Saat itu juga dalam rangka meneruskan kepemimpinan desa, direkrutlah calon pemimpin yang berasal dari pemuda setempat. Satu sebagai petugas, dan yang satunya lagi sebagai penampih (pendamping). Kedua calon pemimpin ini negen (memikul) dua sosokan (bakul dari ayaman bambu) yang berisi buah pisang. Mereka berjalan memasuki desa melalui jalan utama. Sementara itu puluhan kasinoman (pemuda biasa) telah siap menyambutnya. Mereka masing-masing juga negen buah kelapa dan satu iris buah pisang. Begitu prosesi dimulai, dua calon pemimpin ini disoraki dan dilempari buah pisang oleh kasinoman. Dua calon pemimpin tersebut membalas dengan lemparan buah pisang yang berasal dari sosokan yang mereka pikul sembari terus berjalan menuju depan Pura Bale Agung. Keduanya sibuk menahan da membalasnya, meski memikul beban dua sosokan pisang. Dalam prosesi ini, jelas terlihat kedua calon pemimpin tersebut harus sigap dan tngkas terhadap serangan fisik maupun psikologis. Meski hanya dua orang, namun mereka tak sampai keteter, bahkan tampak unggul menahan serangan dari kasinoman. Tak ada rasa marah maupun dendam, namun prosesi ini dijalani dengan gelak tawa penuh rasa kekeluargaan.
Melihat prosesi ini, tersenyum saya dibuatnya. Dan, dalam hati berpikir alangkah bijaksananya jika pemimpin bangsa ini mempunyai sikap yang dicerminkan oleh kedua calon pemimpin desa itu. SEMOGA.......
(Mekare-kare...hajarrr!!)


Note:
Desa Tenganan merupakan salah satu obyek wisata unggulan Kabupaten Karangasem. Di desa ini pula masih bisa ditemui rumah-rumah penduduk yang becorak arsitektur asli Bali. Desa Tenganan terkenal pula dengan desa penghasil kerjinan kain tenun
So....bagi teman2 yang pada pengen liat desa tersebut, jangan lupa bawa kamera untuk mengabadikan keindahan desa tersebut.
Desa Tenganan bisa dicapai dengan berkendara sekitar 2-3 jam dari Kota Denpasar. (kearah timur), kalau masih bingung hubungi kami deh...hehehe

NGABEN, prosesi upacara kematian yang sarat akan makna

(sarkofogus)     
Beberapa bulan yang lalu, kami berkesempatan untuk menghadiri salah satu kekayaan budaya Bali, Ngaben, diperkirakan berasal dari kata abu, yang setelah ditambahkan awalan dan akhiran menjadi ngabuin, yang selanjutnya kata ini menjadi ngaben. Upacara ngaben adalah salah satu kewajiban yang penting yang harus dilaksanakan oleh orang Bali untuk membayar jasa orang tua yang telah membesarkan dan mengantarkan anak cucunya menjadi orang dewasa.
Kematian bagi umat Hindu bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bentuk transformasi kehidupan. Orang Bali percaya tentang adanya kehidupan roh di alam lain.

  (arak-arakan bade)
Prosesi ngaben sendiri sangat menarik untuk disaksikan. Prosesi diawali dengan arak-arakan pengiring jenasah dari rumah ke tempat pembakaran. Upacara ini menggunakan banyak simbol. Simbol-simbol itu dapat kita lihat dari arak-arakan tersebut yang menggunakan bade (sejenis tower yang dibuat dari bambu dan kayu), berputar 3 kali di setiap pertigaan atau perempatan jalan. Ini bertujuan untuk memutus atau membingungkan roh orang yang meninggal untuk menemukan jalan kembali ke rumah. Ketika tiba di tempat pembakaran, seekor burung dilepaskan. Hal ini bermakna mengantarkan roh orang yang meninggal menuju akhirat. Sarkofogus adalah simbol dari wangsa (klan, warga, soroh dalam masyarakat) yang ada di Bali. Setelah dilakukan pembakaran mayat, biasanya dirapalkan mantra-mantra dan diperciki air suci. Ini merupakan klimaks dari prosesi ngaben. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan prosesi menuju laut atau sungai (bila letak laut jauh dari tempat pembakaran).  Tujuannya adalah membuang abu ke air (tidak seluruhnya, tapi diambil dari bagian-bagian tertentu anggota tubuh)
Hari itu prosesi ini sangat menarik minat wisatawan untuk menyaksikan keunikan budaya Bali                                                                                                                           
  (persiapan pembakaran jenasah)












  (prosesi pembakaran jenasah)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 May their rest in peace....

MEPANTIGAN, seni bela diri mistis

aahhh....akhirnya kesampaian juga niat kami untuk menyaksikan pertunjukan Mepantigan. Mapantigan berasal dari bahasa Bali berarti membanting yang merupakan seni bela diri gaya bebas, bisa dicampur dengan berbagai macam hal; seni melukis, seni musik (vokal dan gamelan)di kolam lumpur dan biasanya trma dalam pertunjukan tersebut selalu mengambil isu sosial di sekitar kita. Di akhir pertunjukan, kita akan menyaksikan beberapa penari menyemburkan api dari mulutnya dan melukis di kanvas yang sudah dipersiapkan. Intinya adalah bagaimana kita bisa menikmati semua proses ketika melakukan itu, tidak berpikir tentang hasil dan hanya untuk  bersenang-senang (menghilangkan stress),  menambah teman dan persahabatan. Itulah jiwa dari pertunjukan ini.
Yang membedakan Mepantigan ini dengan pencak yang ada di Indonesia adalah lebih banyak mengutamakan kuncian dan bantingan. Untuk lebih menekankan ciri khas Bali yaitu hanya mengenakan kain yang diikat sedemikian rupa menjadi seperti celana pendek (kamen kancut/mekancut guladginting)  dipadukan dengan ikat kepala khas Bali yang biasa disebut Udeng. Pakaian ini di dapatnya dari literatur yang ada tentang pencak Bali kuno. Para pesilat Mepantigan menggunakan kain dan Udeng  jika bertanding atau pertunjukan.  Khusus untuk berlatih mereka menggunakan kostum merah putih dan kain batik sebagai penanda bahwa Mepantigan adalah berasal dari Indonesia.
Mepantigan sedikit demi sedikit mulai berkembang di Bali dan diajarkan di beberapa tempat secara masal dan juga perorangan. Mepantigan banyak diminati oleh murid-murid sekolah international yang nota bene warga Negara asing. Semoga saja Mepantigan menjadi seperti tari Kecak yang menjadi salah satu ikon Bali dan semakin memperkaya khazanah seni dan budaya Bali.

  

note :
Terinspirasi oleh pelukis Walter Spies yang pada tahun 1930-an dengan seniman tari Bali Wayan Limbak menggagas tarian Kecak, I Putu Winset Widjaya, seorang seniman beladiri menciptakan seni beladiri baru yang mengambil gerakan pencak kuno Bali sebagai dasarnya. Pencak tradisional Bali seperti itu Sitembak, 7 harian, dan Depok yang biasa juga disebut sebagai Tengklung dipadukanlah dengan drama, tari Bali dan jurus-jurus beladiri seperti Tae Kwon Do, Capioera dan lain-lain. Jadilah sebuah aliran bela diri baru yang diberi nama dalam bahasa Bali sebagai Mepantigan

Canang Sari di dalam Taksi

Di bagian depan sebuah taksi yang berseliweran mencari penumpang di jalan-jalan kota Denpasar, di hotel-hotel kawasan Nusa Dua dan Kuta, setiap hari para sopir (yang beragama Hindu) selalu mempersembahkan Canang Sari.
Kalau kita sebagi penumpang taksi bertanya kepada sopir taksi yang bersangkutan "apakah itu hanya sebuah dekorasi?". Sopir yang ditanya oleh penumpangnya, pasti akan menjawab sekenanya "itu adalah Canang Sari yang dipersembahkan kepada Hyang Widhi agar kita menjadi rahayu dalam perjalanan". Jawaban taksi itu sah-sah saja dan memang benar adanya.
Tetapi jika dikasi secara mendalam, sopir taksi tersebut telah mengimplemantasikan konsep ajaran filsafat dan tattwa kosmogoni (Tri Angga, Tri Mandala) yang rinciannya adalah sebagai berikut:
(1) Parhyangan
berada di bagian depan kendaraan, tempat mempersembahkan canang sari setiap hari
(2) Palemahan
badan taksi (jok depan - belakang)
(3) Pawongan
sopir taksi itu sendiri dan penumpang yang baik duduk di depan maupun di belakang.
Sedangkan tempat barang-barang (bagase) di bagian belakang taksi itu adalah Nista Mandala
Seperti itulah para sopir taksi yang beragama Hindu mengimplementasikannya, sehingga menjadi keunikan dan kekhasan yang menarik.

note:

Canang Sari adalah bentuk persembahan paling sederhana ,canangsari berupa wadah terbuat dari janur diisi bunga dan dupa sebagai sarana melakukan persembahyangan orang Bali . Canang sari itu sendiri bermakna : Sesajen ,dimana isinya mayoritas bunga -bungaan. Walaupun sederhana, Canang sari sangat populer dan dibutuhkan masyarakat Bali. Selain itu, Canang sari sangat indah dipandang mata dengan dupa dan cipratan air suci, ada aura sejuk yang dipancarkan dari canang sari .Canang sari dipergunakan untuk melengkapi persembahan lainnya atau dipergunakan pada hari-hari tertentu seperti: hari kliwon, bulan Purnama, bulan Tilem atau persembahyangan di tempat suci.

OUR LOSTENER of THE MONTH

even the cows can get lost in Bali...freee buddies...!! (taken from Imelda Peterson's album)


PUMP YOUR ADRENALINE (ATV RIDE in UBUD)

preparing the adventure
and...goooooo...!!!


OUR TEAM

ARDIAN PURBO
we called him Sandiman (Javanese name). He's is the founder of BaliJava Indowisata and also managing a humming bird farms

BENEDICTUS YULIANTO
we called him Pakdhe (elder father in Javanese language)  still looking for companion of life. But definitely, all the dishes that he made are really delicious
ARMAN PURNAMA MARUNDUH
formerly as a band vocalist, always get in trouble every time when he make relationship with a woman

KOKO ARIANTO
Denpasar - Jogjakarta - Jakarta



























OUR RIDE
SUZUKI BANDIT














for sure, we are all very excited to traveling and get lost in new places for the first time we visit. By lost, we will find a variety of new experiences....

So....don't be afraid to get lost.
LET'S GET LOST!!!

the losteners

OUR LOSTENER COUPLE, on their way to catch the waves (taken from Imelda Peterson's album)













OUR CUTE LOSTENER, soooo hot here


Lost in Dreamland

CONQUER the WAVES (taken from Imelda Peterson's albums)


HOW TO REACH BALI

FLIGHT

Don't look for "Bali" in airline time tables. It's listed as "Denpasar" (DPS) which is the name of the island's capital. However, from Bali's international Ngurah Rai Airport it takes you just 15 to 30 minutes by car to Kuta, Legian, Sanur and Nusa Dua, and in about 50 to 60 minutes you can be in Ubud.
Today there is an increasing number of direct flight connections between Bali and Adelaide, Amsterdam, Auckland, Bangkok, Brunei, Brisbane, Cairns, Darwin, Frankfurt, Fukuoka, Guam, Honolulu, Kaohsiung, Kuala Lumpur, London, Los Angeles, Melbourne, Munich, Nagoya, Osaka, Paris, Perth, Rome, Seoul, Singapore, Sydney, Taipei, Tokyo, Vienna, and Zurich.
For national [Indonesia] flight (not only flights to Bali but wherever you want to go), you can check here:
- Air Asia
- Batavia
- Lion Air
- Garuda Indonesia
- Merpati Nusantara

PRIVATE FLIGHTS TO BALI

Private Aircraft Charters, i.e. all non-scheduled commercial air transportation, is certainly not cheap but can be under certain circumstances the most economical means of travel. Look at the information for flights to Bali, check the airfares for different aircraft, and make your reservations on-line.


HAVE A PLEASANT FLIGHT!!




PRICE & COSTS WHEN YOU STAY in BALI

ACCOMMODATION
Accommodation in Bali is very reasonably priced compared to other top tourist destinations around the world. Rooms in basic 2-star hotels (perhaps US$20 or so in Bali) can easily compare and there they don't provide ANY service at all.
At the high end, the accommodation offered at the AYANA (formerly RITZ CARLTON), FOUR SEASONS and BVLGARI BALI resort for instance can be US$800 or US$1,200++ per night. At the new ST.REGIS BALI resort, 1-bedroom suites and villas are between US$950 and US$2,500++, and 2- ond 3-bedroom residences can be around US$5,000 and more but the same standard of accommodation would cost you somewhere else still more.
Generally speaking, hotel rates in Bali range from about US$20 for a basic but clean, air-conditioned room with private bathroom and a small terrace to US$2,500 + 21% tax & service charge per day for beautiful Balinese 1-bedroom cottages and villas with private plunge pool set in a walled tropical garden and offering stunning views and polished 5-star service around the clock.
For the detail about accommodation (its price and condition) please contact our partner, balijavatour
TRANSPORTATION
Transportation in Bali was always cheap by any standard. The metered radio taxis start with a flag fall of 5,000 Rupiah (plus 4,500 Rupiah per kilometer), and most trips cost Rupiah 20,000 to 90,000. Most reliable and polite are the drivers of the blue taxis, and you should avoid most other taxis as they often refuse to use their meter and over-charge foreigners.
If you brought an International Driver's License, you can rent motor bikes from Rupiah 55,000 to Rupiah 85,000 per day, and five to ten year old self-drive cars (Jimmy or Toyota "Kijang") cost from 250,000 Rupiah to 400,000 Rupiah per day. Newer models are more expensive, and luxury cars such as a Volvo limousine or a new Toyota "Land Cruiser" will cost US$150 to US$250 and more per day. Gasoline prices have been raised several times in the past, and Premium leaded gasoline is now 6,000 Rupiah per liter (per May 24th, 2008).
Everywhere in tourist areas you'll be offered "transport, transport", and the rates are negotiable. However, the cars of many of these guys are quite old. Radio, tape and even the air-conditioning are often out of order. Although most drivers initially seem to be very friendly some are real con artists and waste hours of your precious vacation by bringing you to shops you never wished to visit because they want to earn a commission on your purchases.
We think, however, it's much more relaxing to have someone who knows his way around behind the wheel than to drive yourself through Bali's traffic. You can fully enjoy the sights, don't have to worry about getting lost, and there's always somebody to watch the car and your belongings when you go for a meal or sightseeing.

FOOD and DRINKS
Foods and drinks at Bali's top hotels cost about the same as in the same category of hotel anywhere else in the world. Breakfast is US$8 to US$45, lunch and dinner US$20 to US$100 and more per person – and that does not include any wine which can be very expensive. On the other hand, restaurants outside the large hotels are often 40% or 50% cheaper, and at the open food stalls you can still get a tasty meal for a few thousand Rupiah.
If you've rented a private villa for your stay in Bali, your house staff will do the shopping at the local "warungs" and supermarkets and prepare delicious meals according to your instructions. Your savings on food and beverage will be about US$40 to US$60 per person per day compared to what you'd spend in a good hotel. This way you can enjoy delicious meals and all your favorite snacks and drinks – at unbelievably low prices.

LET'S GET LOST!!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCPenney Coupons