aahhh....akhirnya kesampaian juga niat kami untuk menyaksikan pertunjukan Mepantigan. Mapantigan berasal dari bahasa Bali berarti membanting yang merupakan seni bela diri gaya bebas, bisa dicampur
dengan berbagai macam hal; seni melukis, seni musik (vokal dan gamelan)di kolam lumpur dan biasanya trma dalam pertunjukan tersebut selalu mengambil isu sosial di sekitar kita. Di akhir pertunjukan, kita akan menyaksikan beberapa penari menyemburkan api dari
mulutnya dan melukis di kanvas yang sudah dipersiapkan. Intinya adalah bagaimana kita bisa
menikmati semua proses ketika
melakukan itu, tidak berpikir
tentang hasil dan hanya untuk bersenang-senang (menghilangkan
stress), menambah teman dan persahabatan. Itulah jiwa dari
pertunjukan ini.
Yang
membedakan Mepantigan ini dengan pencak yang ada di Indonesia adalah lebih
banyak mengutamakan kuncian dan bantingan. Untuk lebih menekankan
ciri khas Bali yaitu hanya mengenakan kain yang diikat sedemikian rupa
menjadi seperti celana pendek (kamen kancut/mekancut guladginting)
dipadukan dengan ikat kepala khas Bali yang biasa disebut Udeng.
Pakaian ini di dapatnya dari literatur yang ada tentang pencak Bali kuno. Para
pesilat Mepantigan menggunakan kain dan Udeng jika bertanding atau
pertunjukan. Khusus untuk berlatih mereka menggunakan kostum merah
putih dan kain batik sebagai penanda bahwa Mepantigan adalah berasal dari
Indonesia.
Mepantigan
sedikit demi sedikit mulai berkembang di Bali dan diajarkan di beberapa
tempat secara masal dan juga perorangan. Mepantigan banyak diminati oleh
murid-murid sekolah international yang nota bene warga Negara
asing. Semoga saja Mepantigan menjadi seperti tari Kecak yang menjadi
salah satu ikon Bali dan semakin memperkaya khazanah seni dan budaya Bali.
note :
Terinspirasi
oleh pelukis Walter Spies yang pada tahun 1930-an dengan seniman tari Bali
Wayan Limbak menggagas tarian Kecak, I Putu Winset Widjaya,
seorang seniman beladiri menciptakan seni beladiri baru yang mengambil
gerakan pencak kuno Bali sebagai dasarnya. Pencak tradisional Bali seperti
itu Sitembak, 7 harian, dan Depok yang biasa juga disebut sebagai
Tengklung dipadukanlah dengan drama, tari Bali dan jurus-jurus beladiri
seperti Tae Kwon Do, Capioera dan lain-lain. Jadilah sebuah aliran bela
diri baru yang diberi nama dalam bahasa Bali sebagai Mepantigan
1 komentar:
Kerennn...😊😊😙😙
Posting Komentar